PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT.
Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain.
Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca
indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya
berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara
biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang
terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri
mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya
merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan.
Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus
asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri,
kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah SWT.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan
diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak
namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya
banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha
dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi
harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan
cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang
diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak
adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan
mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada diri sendiri.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda
dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran
negatif atau berpikir pesimis.
MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita,
keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan
adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia
lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh
dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang
berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun
sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit.
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang.
Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di
wujudkan hal-hal sebagai berikut:
- Harapan apa yang baik?
- Bagaimana cara mencapai harapan itu?
- Bagaiman bila harapan tidak tercapai?
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia
saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup
di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan
kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih
baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan
tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud.
SUMBER
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-harapan.html
http://harapansatria.blogspot.com/2008/05/pengertian-doa.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
No comments:
Post a Comment